Senin, 28 Januari 2008

Presiden Sby Tiba Di Solo

Bapak HM.Soeharto Dimakamkan
Presiden SBY melakukan penimbanan tanah ke liang lahat, pada pemakaman mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang. (foto: anung/presidensby.info)Karanganyar: HM Soeharto, mantan Presiden RI, dimakamkan di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertindak sebagai Inspektur Upacara. Jenasah almarhum dimakamkan tepat di samping makam Ibu Tien Soeharto.Upacara pemakaman diawali laporan Komandan Upacara, Kolonel Inf Asep Subarkah, kepada Inspektur Upacara. Selanjutnya Sekretaris Militer, Mayjen TNI Bambang Soetedjo membacakan riwayat hidup almarhum, dan pembacaan Apel Persada oleh Inspektur Upacara, disusul tembakan salvo satu kali mengiringi penurunan jenasah ke liang lahat. Kemudian dilakukan tabur bunga dimulai dari keluarga, sementara Presiden SBY selaku Irup melakukan penimbunan liang lahat, dan terakhir pembacaan doa. Usai prosesi pemakaman, Irup dalam sambutannya mengatakan bahwa bangsa Indonesia telah kehilangan salah seorang putera terbaik bangsa , seorang pejuang setia, prajurit sejati, dan seorang negarawan terhormat."Kita hadir di sini, di pemakaman keluarga Astana Giri Bangun, Karanganyar ini untuk memberikan penghormatan terakhir melalui upacara kenegaraan. Upacara ini kita selenggarakan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan dari negara dan pemerintah atas jasa , dharma bakti serta pengabdian almarhum kepada negara dan bangsa semasa hidupnya," ujar Presiden. Sementara itu, Siti Hardiyanti Rukmana mewakili keluarga menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak atas segala perhatian dan bantuannya hingga almarhum dimakamkan. "Kami sadar biar bagaimanapun almarhum H. Mohammad Soeharto adalah manusia biasa yang memiliki kelebihan dan kekurangan, dan tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu harapan kami jika almarhum telah melakukan kebaikan maka kiranya Allah menambahkan kebaikannya, dan apabila pernah berbuat salah maka kiranya Allah mengampuninya. Dan kami juga mohon kiranya bapak-bapak dan ibu-iabu sekalian berkenan memaafkan kesalahan dan kekhilafan almarhum," kata Tutut.Tampak hadir dalam upacara pemakaman mantan presiden kedua ini, antara lain Wakil Presiden M.jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Kalla, Ketua DPD Ginandjar Kartasasmita, Wakil Ketua DPD Aksa Mahmud, Menteri Kabinet Indonesia Bersatu,Wantimpres, beberapa Duta Besar negara sahabat, para pejabat negara, pimpinan TNI dan Polri, serta Mantan Pangab Jenderal (purn) Wiranto dan mantan Ketua DPR-RI, Akbar Tanjung. (win) Akan Pimpin Upacara Pemakaman HM Soeharto



Presiden SBY Tiba di Solo

Solo : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Hj. Ani Bambang Yudhoyono dan putra Edi Baskoro, serta rombongan, tiba di Bandara Adi Sumarmo Solo, Jawa Tergah, Senin ( 28/1) pagi, untuk menghadiri pemakaman jenasah Aamarhum H. Muhammad Soeharto, mantan Preisden RI. Presiden SBY akan sekaligus bertindak sebagai Inspektur Upacara prosesi pemakaman di Astana Giribangun, Desa Karangbangun, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Tiba di bandara, Presiden dan rombongan yang menggunakan Pesawat Kepresidenan GIA 737-500 disambut Kapolri Jenderal Sutanto, Gubernur Jateng Ali Mufiz beserta unsur Muspida setempat. Selanjutnya Presiden menuju ke rumah dinas Bupati Karanganyar dengan jarak tempuh sekitar satu jam perjalanan mobil untuk beristirahat sejenak sebelum menuju ke Astana Giribangun.Tampak dalam rombongan Presiden, antara lain, Menko Perekonomian Boediono, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mensesneg Hatta Rajasa, Seskab Sudi Silalahi, Mendagri Mardiyanto, Menteri ESDM Purnomo Yusgihantoro, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menhub Jusman Syafii Djamal, Menkes Siti Fadilah Soepari, anggota Wantimpres Ali Alatas, Emil Salim, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, KASAL Laksamana TNI Sumardjono, Ketua BPK Anwar Nasuton, dan Jubir Presiden Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal.Sebelumnya, suasana Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta, sejak subuh sudah terlihat kesibukan aparat TNI AU mengatur para vpelayat yang ingin terbang ke Solo, baik para duta besar negara sahabat, pejabat negara, tokoh masyarakat, jajaran TNI dan Polri. Wakil Presiden M. Jusuf Kalla juga bertolak ke Solo, sekitar pukul 07.00 WIB, bersama sejumlah menteri menggunakan Pesawat GIA 737-500 .Sementara itu jenasah mantan Presiden Soeharto akan diberangkatkan dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusumah ke Solo pukul 08.30 WIB dengan menggunakan Hercules VVIP Skadron 17 nomor registrasi A 1341. (win)


Presiden Singgah di Rumah Bupati Karanganyar

Karanganyar, Solo: Dari bandara Adi Sumarmo, Senin (28/1) pagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara beserta rombongan menuju Rumah Dinas Bupati Karanganyar Rina Iriani. Di Karanganyar, Presiden akan beristirahat sejenak sebelum menuju ke lokasi pemakaman jenasah almarhum HM Soeharto di Astana Giribangun. Sepanjang perjalanan dari bandara menuju Karanganyar, suasana duka atas kepergian almarhum mantan Presiden RI ke- itu sangat tampak. Ratusan ribu masyarakat berjejer memenuhi kiri kanan jalan, hingga masuk kota Solo menuju ke Astana Giribangun. Tampak pula bendera merah putih dinaikkan setengah tiang pada setiap rumah warga. (win)

Sumber : http://www.presidensby.info/

Minggu, 27 Januari 2008

Selamat Jalan Bapak Bangsa

Warga Pamulang Spontan Kibarkan Bendera Setengah TiangJakarta (ANTARA News) - Kendati belum ada pengumuman resmi dari pihak RT, RW maupun kelurahan, mulai Minggu siang sebagian warga di Pamulang Timur, Tangerang, secara spontan mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang, tanda berkabung atas wafatnya mantan Presiden Soeharto."Ini aksi spontan warga untuk menghormati seorang pemimpin yang telah memberi banyak hal kepada bangsa ini," kata Marlon, 37, warga di RT 02/13 Kelurahan Pamulang Timur, Kecamatan Pamulang, Tangerang, Senin.Pemasangan bendera Merah Putih setengah tiang itu dilakukannya sejak sekitar pukul 14.30 WIB, Minggu (27/1) dan tidak diturunkannya kendati malam hari.Marlon sendiri akhirnya mengetahui dari berita di radio maupun televisi, tentang penetapan hari berkabung nasional selama tujuh hari, sejak Minggu (27/1) ."Kebetulan sudah ada pengumuman resmi dari pemerintah, berarti bendera setengah tiang ini akan kami pasang selama tujuh hari," katanya.Senada dengan Marlon, seorang warga lainnya, Josepha, 17, juga mengaku terkejut dengan berita wafatnya mantan Kepala Negara RI itu, dan begitu terharu menyaksikan berita-berita di sejumlah televisi."Hampir semua anggota keluarga terpaku menyaksikan siaran televisi tentang Pak Harto, baik peristiwa wafatnya di rumah sakit, keadaan di rumahnya di Cendana, juga persiapan pemakaman di Jawa Tengah ," ujarnya.(*)
Jenazah Pak Harto Dilepas Dalam Upacara MiliterJakarta (ANTARA News) - Jenazah mantan Presiden Soeharto Senin pagi dilepas dalam upacara militer yang dilaksanakan oleh ratusan personel TNI dan Kepolisian di depan kediaman Jalan Cendana, Jakarta Pusat. Upacara pelepasan digelar pukul 06.58 WIB dengan inspektur upacara Ketua DPR Agung Laksono, sementara bertindak sebagai komandan upacara Danrem Jakarta Timur Kolonel (Zeni) Afrianto.Selanjutnya setelah upacara ini digelar, jenazah HM Soeharto diberangkatkan ke Halim Perdanakusuma untuk kemudian diterbangkan ke Solo untuk dimakamkan di Astana Giribangun.Ratusan wartawan media cetak dan elektronik serta para wartawan foto mengabadikan upacara tersebut.Dalam sambutannya, Inspektur Upacara yang menerima langsung jenazah dari pihak keluarga untuk diserahkan kepada negara mengatakan, atas nama negara ikut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Pak Harto."Semoga arwah almarhum diterima Allah SWT, diampuni segala dosanya dan diterima semua amal baiknya, dan keluarga yang ditinggalkan dapat tabah serta ikhlas menerima kepergian almarhum," katanya.(*)
Presiden dan Wapres Berangkat ke Solo dengan Pesawat TerpisahJakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono sekitar pukul 06.40 WIB berangkat ke Bandara Adisumarmo, Solo, dengan menggunakan pesawat kepresidenan RJ85 Boeing 737-500 dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur.Presiden berangkat ke Solo untuk memimpin upacara pemakaman mantan presiden RI Soeharto di Astana Giribangun, Karanganyar. Presiden didampingi Mensesneg Hatta Rajasa, Menkokesra Aburizal Bakrie, Menko Perekonomian Boediono, Mendagri Mardiyanto, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menperin Fahmi Idris, Menhub Jusman Syafii Djamal, Menkes Siti Fadilah Supari, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Panglima TNI Jenderal Joko Santoso.Selain itu juga nampak Menteri Negara PPN/Bappenas Paskah Suzetta, serta dua anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Ali Alatas dan Emil Salim.Sebelumnya sekitar pukul 06.10 WIB, Wapres Jusuf Kalla didampingi Ibu Mufidah Kalla lepas landas dari Halim Perdanakusuma dengan tujuan yang sama. Turut dalam rombongan Wapres antara lain Mentan Anton Apriyantono, Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah, tokoh Partai Golkar Surya Paloh, Ketua Komisi I DPR Theo Sambuaga, Ketua MK Jimly Asshiddiqie, Kasad Letjen Agustadi Sasongko Purnomo dan Kasau Marsekal Madya Subandrio .Rombongan menggunakan pesawat kepresidenan RJ85 dengan registrasi PK-PJJ dan dijadwalkan tiba di Solo dalam waktu 40 menit. Halaman base-off Halim Perdanakusuma sejak pukul 04.00 WIB dipenuhi para calon penumpang yang akan berangkat ke Solo untuk tujuan yang sama dan akan menggunakan beberapa pesawat angkatan udara.Diperkirakan Presiden dan Wapres akan kembali ke Jakarta setelah upacara penguburan selesai. (*)
Rute Pemakaman Pak Harto Dijaga KetatKaranganyar (ANTARA News) - Rute pemakaman mantan Presiden Soeharto dari Bandara Adisumarmo Surakarta menuju Astana Giribangun, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, mendapat pengamanan ketat aparat kepolisian dan personel TNI, Senin pagi.Sejumlah polisi, TNI, satpol PP, dan satgas ormas sejak Senin subuh mulai berjaga di sepanjang jalur menuju Astana Giribangun yang akan dilalui jenazah Pak Harto dan iring-iringan para pelayat.Bahkan jalur masuk menuju Desa Karangbangun dan Girilayu sejak Senin pagi sudah ditutup untuk umum. "Saya terpaksa tidak masuk kerja karena tidak bisa keluar dari Girilayu," kata Tanto, guru SD yang tinggal di Girilayu.Sementara itu, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Darpito Pudiastungkoro usai rapat koordinasi pemakaman Pak Harto, di Surakarta Minggu malam mengatakan, jalur yang akan dilewati mobil jenazah Pak Harto bakal dijaga ketat."KIta akan mengamankan jalur yang akan dilewati mobil jenazah dan iring-iringan para pelayat dari Jakarta apalagi ada kepala negara asing yang juga menghadiri upacara pemakaman Pak Harto," katanya.Rapat koordinasi pengamanan pemakaman Pak Harto antara lain diikuti Sekda Pemprov Jateng Hadi Prabowo, Bupati Karanganyar Rina Iriani, Wali Kota Surakarta Joko Widodo, dan pejabat Polda Jateng.Jalur yang akan dilalui mobil pembawa jenazah ada yang tidak bisa dilalui bus besar yang akan membawa para pelayat menuju Giribangun.(*)
Persiapan Upacara Pelepasan Pak Harto Mulai DigelarJakarta (ANTARA News) - Menjelang upacara pelepasan jenazah mantan Presiden HM Soeharto, personel dari TNI AD, AL, dan AU, serta polisi dan Kopassus, sudah bersiap di depan rumah Jalan Cendana Nomor 8, Jakarta Pusat, Senin. Direncanakan upacara pelepasan jenazah Pak Harto menuju Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, dimulai pada 07.00 WIB dengan Inspektur Upacara (Irup), Agung Laksono (Ketua DPR).Persiapan itu sudah dilakukan sejak pukul 05.00 WIB, dengan ditandai datangnya sejumlah pasukan yang berasal dari tiga angkatan di TNI plus personel kepolisian.Personel TNI dan Polri itu akan menempati sejumlah lokasi yang telah ditentukan, dalam pengukuran areal upacara yang dilakukan personel TNI pada Minggu (27/1) malam.Sementara itu, diperkirakan jalur iring-iringan pembawa jenazah Pak Harto dari Cendana, akan melalui Jalan Teuku Umar, Jalan Diponegoro, Jalan Gatot Subroto, dan Jalan MT Haryono (tol dalam kota) lewat Cawang hingga Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Sementara itu, sejumlah aparat, wartawan media cetak dan media elektronik, sudah berada di lokasi akan digelarnya upacara pelepasan jenazah. Khususnya wartawan foto dan elektronik, berusaha mencari tempat yang cocok untuk mengambil obyek gambar. (*)
KBRI Siapkan Buku Duka CitaNew York (ANTARA News) - Perwakilan RI di Amerika Serikat mulai mempersiapkan diri menerima ucapan duka cita dari berbagai kalangan di AS terkait wafatnya mantan presiden Indonesia Soeharto. Duta Besar RI untuk AS Sudjadnan Parnohadiningrat yang dihubungi ANTARA News, Minggu, mengungkapkan bahwa KBRI-Washington D.C. telah menyediakan buku duka cita yang akan mulai dibuka pada Senin hingga Rabu (28/1-30/1) sepanjang jam kerja. "Kami sudah siapkan dua buku duka cita yang diletakkan di dua ruangan khusus untuk menerima ucapan duka cita dari semua pihak," kata Sudjadnan. Dua buku duka cita itu disiapkan untuk kalangan korps diplomatik asing serta masyarakat, termasuk masyarakat Indonesia. KBRI sendiri pada Minggu telah mengirimkan surat diplomatik kepada Deplu AS dan para perwakilan negara asing di Washington D.C. mengenai wafatnya Soeharto dan pemberitahuan tentang kesempatan pemberian ungkapan duka cita di KBRI. Kendati penerimaan duka cita baru dimulai hari Senin, Sudjadnan mengakui bahwa secara pribadi ia juga telah menerima ungkapan duka cita secara tak resmi melalui telpon. "Ada beberapa kepala perwakilan negara-negara ASEAN yang sudah menghubungi saya untuk mengucapkan rasa duka, dan mereka mengatakan akan secara formal mengisi buku di kedutaan kita," ujarnya. Selain menyediakan buku duka cita selama tiga hari, KBRI juga selama tujuh hari berturut-turut akan mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda hari berkabung nasional bagi Indonesia. Prosedur yang sama, yaitu pengibaran bendera setengah tiang selama tujuh hari, juga dilakukan oleh Perwakilan Tetap RI (PTRI) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Konsulat Jenderal (Konjen) RI di New York. Wakil Tetap RI untuk PBB Marty Natalegawa mengatakan, pemberitahuan tentang wafatnya Soeharto telah dikirimkan melalui nota diplomatik pada Minggu ke Sekretariat PBB serta negara-negara anggota PBB. "Kami menyediakan satu buku duka cita untuk menerima ungkapan dari negara-negara anggota PBB," ujarnya.Seperti KBRI Washington, PTRI New York juga memberi kesempatan pengisian duka cita mulai hari Senin selama jam kerja. Konsul Jenderal RI di New York, Trie Edi Mulyani mengatakan, pihaknya pada Minggu telah mengirimkan pemberitahuan tentang wafatnya Soeharto ke pihak pemerintah kota New York dan konsulat-konsulat asing di New York, termasuk tentang mulai dibukanya kesempatan pemberian ungkapan duka cita pada hari Senin selama tiga hari. Di gedung Konjen RI, disediakan dua buku duka cita yaitu untuk kalangan perwakilan asing serta untuk masyarakat. Secara pribadi, Trie mengatakan, ia telah menerima ungkapan duka cita melalui telpon dari beberapa mitranya sesama negara ASEAN serta dari anggota masyarakat Indonesia. "Masyarakat kita mengikuti terus menerus perkembangan tentang wafatnya Bapak Soeharto, karena itu jarang ada pertanyaan yang mereka ajukan. Kalaupun ada, pertanyaan berkisar pada di mana dan kapan jenazah dimakamkan," katanya. Selain KBRI di AS, KBRI Doha juga membuka "Buku Duka" sebagai kesempatan untuk kalangan pejabat Pemerintah Qatar, korps diplomatik, kantor organisasi internasional, dan warga Indonesia di Qatar menyampaikan belasungkawa atas wafatnya mantan presiden Soeharto. Buku Duka tersebut disediakan KBRI Doha di Jl. Al Maahed, Al Salata Al Jadeeda, Doha.Menurut pengumuman resmi, perwakilan resmi Indonesia untuk Qatar, waktu pengisian Buku Duka adalah pada pukul 10.00-12.00 dan 14.00-16.00 waktu setempat, pada 28-30 Januari 2008.KBRI Doha akan tutup selama dua hari, tanggal 28-29 Januari 2008, dan buka seperti biasa pada tanggal 30 Januari 2008. (*)
Copyright © 2008 ANTARA
Masyarakat Indonesia di Australia Diminta Doakan Pak HartoBrisbane (ANTARA News) - Tokoh Muslim Indonesia di Australia, Amin Hadi, mengimbau masyarakat Muslim Indonesia di negara itu ikut memanjatkan doa dan memberikan maaf bagi mantan presiden RI Soeharto yang wafat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan, Minggu pukul 13.10 WIB.Imam Masjid Zetland, Sydney, yang pernah menjadi anggota tim penasehat perdana menteri John Howard untuk masalah Islam itu mengatakan kepada ANTARA News, Minggu, pemanjatan doa dan pemberian maaf kepada setiap Muslim yang meninggal dianjurkan dalam Islam."Saya rasa bangsa Indonesia mengakui bahwa telah banyak perubahan positif dalam kehidupan bangsa semasa pemerintahan Pak Harto dan dunia pun mengakui prestasi beliau dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang membaik sejak Indonesia merdeka. Bahkan kita pernah dianggap sebagai bagian dari `macan Asia`," katanya.Karenanya, gelar "bapak pembangunan" yang diberikan kepada Pak Harto pun adalah tepat, wajar, dan "tidak mengada-ngada", kata pendiri dan ketua pertama Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Australia itu.Sebagai manusia, Pak Harto tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, namun dosanya dengan Tuhan adalah urusan Tuhan, sedangkan dalam hubungan dia dengan sesama manusia, mutlak ada maaf dari manusia, katanya."Menurut saya, dosa yang menyangkut korupsinya seharusnya kita maafkan karena kebaikannya bagi bangsa jauh lebih banyak dari kesalahannya. Untuk orang yang sudah meninggal, kita dianjurkan untuk menyebut-nyebut amal kebajikannya dan kita pendam kejelekannya. ini yang diajarkan dalam Islam.""Karena itu, adalah wajar dan sudah memang sepatutnya kita memanjatkan doa bersama buat Pak Harto. Soalnya untuk orang yang banyak kesalahannya sekalipun dalam tingkat hubungan manusia biasa, termasuk musuh kita, kita pun dianjurkan untuk memaafkan, apalagi Pak Harto yang banyak jasanya bagi bangsa," katanya.Terkait dengan kasus hukum Pak Harto, ia mengatakan, sejak dia lengser tahun 1998, pemerintahan demi pemerintahan silih berganti, namun penyelesaian terhadap kasus hukum Pak Harto tak kunjung ada. Artinya, sudah sekian banyak pemerintahan di masa era Reformasi yang lalai.Selain berjasa dalam memajukan perekonomian Indonesia, mantan presiden yang meninggal dalam usia 86 tahun itu juga meninggalkan banyak jejak keberhasilan di bidang pendidikan, dan memberikan ruang yang lebih besar bagi umat Islam untuk bergerak maju, katanya."Saya pribadi sudah pernah bertemu dua-tiga kali dengan Pak Harto. Pertemuan itu tidak hanya dalam rangka ICMI tetapi juga saat menghadiri konferensi dakwah Islam Asia Pasifik," kata Amin Hadi yang sedang merampungkan pendidikan doktornya di Universitas New South Wales (UNSW) Sydney itu. (*)
"Legawa" Melepas Soeharto
Oleh Teguh Priyanto"Lila lamun kelangan nora gegetun, trima yen ketaman, saserik sameng dumadi, tri legawa nalangsa srahing bathara." (Ikhlaslah bila kehilangan tidak perlu menyesal, lapang dadalah bila mendapatkan, kebencian dari sesama endapkan dan serahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa) Sekar Pucung --yang tertoreh di cungkup Astana Giri Bangun itu--, menjadi kalimat peneguh bahwa sandaran terbaik adalah Tuhan, karena Tuhan lah tempat manusia berpulang. Soeharto tahu betul makna tembang macapat karya pujangga KGPAA Mangkunegara IV itu. Karena itu saat membangun Astana Giri Bangun --makam istri, keluarga dan dirinya kelak -- pada 1976, Soeharto berpesan agar kutipan tembang itu ditulis di cungkupnya.Maksudnya tak lain agar keluarga "legawa" menerima ketetapan Tuhan atas kematian, tak perlu "nelangsa" apalagi menyesal. Dan setelah 32 tahun kompleks makam itu rampung dibangun, Tuhan memang mencukupkan usia Soeharto. Minggu pukul 13.10, Sang Jenderal Besar itu mangkat dalam usia 86 tahun 7 bulan 19 hari. Tim Dokter Kepresidenan di bawah pimpinan dr Mardjo Soebiandono, yang selama lebih dari tiga pekan telah bekerja keras untuk memulihkan kesehatannya, harus tunduk pada ketetapan Tuhan itu.Kabar meninggalnya Soeharto diwartakan sendiri oleh putri sulungnya Siti Hardiyanti Rukmana di Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) Jakarta. "Bapak kami telah dipanggil oleh Allah SWT. Kami atas nama keluarga mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya kepada yang telah mendoakan Bapak selama ini," ujar Mbak Tutut, demikian sapaan akrabnya, tegar. Tak lupa, Mbak Tutut meminta masyarakat agar memaafkan segala kesalahan mendiang.Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengamatkan Indonesia berkabung selama tujuh hari. Sebuah penghormatan yang layak diberikan kepada mantan presiden yang telah memimpin negeri (yang kerap disebutnya) "Gemah Ripah Loh Jinawi " ini."Hari ini, kita semua berduka dengan wafatnya Bapak Haji Muhammad Soeharto, Presiden RI kedua karena sakit," ucap Presiden Yudhoyono di podium Istana Kepresidenan.Atas nama negara, Presiden mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya penguasa selama 32 tahun itu."Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mendoakan almarhum agar diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT sesuai pengabdian, jasa, amal baiknya baik kepada masyarakat, bangsa, negara, dan dalam kehidupan umat manusia," ujarnya.Semenjak lengser dari kursi Kepresidenan pada 21 Mei 1998, riwayat kesehatan Soeharto sungguh berliku. Pria kelahiran Desa Kemusuk, Argomulyo, Bantul, Yogyakarta, 8 Juni 1921 itu, tercatat lebih dari 12 kali mengalami gangguan kesehatan, dan delapan kali di antara harus dirawat inap di RSPP. Mulai dari stroke ringan, perembesan darah dari anus, sesak napas, kelainan jantung --sehingga harus dipasang alat pacu jantung permanen-, radang paru-paru, pendarahan pada usus besar --yang mengharuskan ususnya dipotong sepanjang 40 cm--, penyumbatan pada pembuluh darah di otak, gagal ginjal, sampai yang terakhir kegagalan multi organ.Kegagalan multi organ Soeharto itulah, yang disebut Tim Dokter Kepresidenan, sebagai penyebab kematian Soeharto.Wafatnya penguasa Orde Baru itu juga menjadi antiklimaks perdebatan khalayak, tentang layak tidaknya Soeharto dimaafkan atau perlu tidaknya pengadilan terhadap Soeharto dilanjutkan. Sampai wafatnya, Soeharto masih menghadapi tuduhan korupsi dan pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM). Tuduhan korupsi antara lain dilayangkan kepada Soeharto, dalam kasus Yayasan Supersemar, yang diketuainya. Pemerintah melalui kejaksaan menggugat Soeharto senilai 420 juta dolar AS dan Rp185 miliar. Pemerintah juga menggugat kerugian immaterial Rp10 miliar. Alasannya, yayasan pemberi beasiswa itu dianggap menyalahgunakan dana yang dihimpun dari sisa laba bersih bank-bank milik pemerintah. Sebagian dana yang seharusnya untuk mahasiswa dan pelajar kurang mampu, diduga dialirkan ke perusahaan milik keluarga Soeharto dan kroninya.Pelanggaran HAM yang dikaitkan dengan Soeharto, antara lain pemberlakuan Daerah Operasi Militer (DOM) Aceh, operasi militer di tanah Papua, penculikan aktivis prodemokrasi, kasus pembantaian di Tanjung Priok, dan penyerangan kantor PDI di Jalan Diponegoro Jakarta.Di samping masalah hukum itu, Soeharto juga dituduh mengaburkan sejarah Supersemar, Serangan Oemoem 1 Maret dan menistakan mendiang proklamator Soekarno diakhir hayatnya. Bagi Soeharto masalah yang melingkupinya itu akan terkubur bersama jasadnya. Tanggung jawabnya bukan lagi kepada rakyat dan Pemerintah Republik Indonesia, tapi "hanya" kepada Tuhan Yang Maha Esa.Maaf dan maafApa yang dibutuhkan Soeharto kini? Tak lebih dari sepotong kain kafan dan sepetak liang lahat. Doa-doa dan permaafan mungkin akan melancarkan ruhnya menghadap Sang Khalik, tapi tanpa itu pun ia tetap menuju arsy-Nya.Soeharto tak membawa masalah "duniawi" ke Sang Pencipta. "Utang-utang" semua diwariskan kepada keluarga, kroni, sahabat, pemerintah dan rakyat Indonesia untuk menyelesaikannya. Seberapa panjang kasusnya akan diperdebatkan, tidak lagi tergantung dirinya, tapi tergantung mereka yang masih hidup.Mantan Ketua MPR Amien Rais, menempuh jalan untuk memaafkan."Saya memaafkan Pak Harto. Saya juga mengajak pemerintah untuk mengambil langkah (memafkan), supaya kasus Pak Harto ada pemecahannya. Karena selama hampir 10 tahun, kasusnya terlunta-lunta," katanya.Guru Besar UGM Yogyakarta itu sangat menyayangkan sikap pemerintah selama ini yang cenderung gamang mengambil tindakan, hingga Pak Harto tutup usia.Partai Golkar jauh-jauh hari juga ingin agar bangsa Indonesia memaafkan Soeharto. Bahkan 67 responden dari sebuah survei setuju jika kesalahan Sang Jenderal Besar itu dimaafkan. Namun, tetap saja tidak ada kata sepakat untuk mengakhiri masalah itu. Terlunta-luntanya kasus pidana dan perdata Soeharto, juga disesalkan mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) Andi Arief. Meninggalnya mantan Presiden Soeharto, menurut dia, menyisakan permasalahan serius bagi negara, keluarga Soeharto, dan masyarakat Indonesia."Kita gagal membuka pintu rekonsiliasi. Seharusnya saat dia meminta maaf semestinya segera diadili, sehingga bagi korban orde baru yang merasa dirugikan menemukan jawabannya," kata Arief, aktivis yang pernah dipenjara saat Orde Baru, di Jakarta, Minggu.Kesedihan bagi negeri ini, ujar Andi, karena tidak selesainya kasus hukum."Sekarang keluarga yang menanggung beban berat. Kecuali mereka melakukan tindakan drastis menyelesaikan masalah tersebut untuk diselesaikan oleh negara," katanya. Jika tidak, hukuman sosial politik kepada anak-cucu Soeharto akan tetap melekat di rakyat.Hari-hari ini dan hingga satu pekan mendatang, halaman kantor-kantor dan sebagian besar rumah warga seantero Indonesia mungkin akan terpasang "bendera setengah tiang" tanda berduka cita.Shalat Ghaib, tahlil dan tadarus juga akan terus berkumandang di Jalan Cendana, Astana Giri Bangun, Desa Kemusuk, Dalem Kalitan, Masjid At Tien dan banyak tempat lagi di Indonesia. Tapi, masalah Soeharto tetap akan tetap menjadi "penyakit menahun" jika kasusnya tak segera diselesaikan. Dan jalan termudah adalah memaafkannya, "legawa nalangsa srahing bathara." (*)
Copyright © 2008 ANTARA
Masyarakat Kalitan Adakan TahlilanSolo (ANTARA News) - Ratusan masyarakat Dalem Kalitan di Solo, Jawa Tengah, mengadakan tahlil untuk mendoakan mendiang mantan Presiden H.M. Soeharto di Pendopo Dalem Kalitan, Minggu malam.Pembacaan surat Yasin dan tahlil yang dilakukan oleh masyarakat dan keluarga besar Dalem Kalitan yang dipimpin imam Masjid Kalitan, Muhammad Wasim.Kerabat Dalem Kalitan, Begug Poernomosidi yang juga Bupati Wonogiri mengatakan, tahlilan ini sebetulnya inisiatif pihak keluarga Dalem Kalitan, tetapi secara tiba-tiba masyarakat di Kota Solo berdatangan ingin ikut mendoakan Pak Harto."Kami keluarga besar Dalem Kalitan, meminta kepada masyarakat agar Pak Harto dimaafkan bila ada kesalahan semasa hidupnya dan mendoakan agar amal baiknya diterima di sisi Allah," kata Begug sebelum dimulai tahlilan.Pihak keluarga Dalem Kalitan akan melaksanakan tahlilan ini selama tujuh hari secara berturut-turut.Pembacaan surat yasin dan tahlil ini dimulai sekitar pukul 20.00 WIB dan juga dihadiri mantan Wali kota Solo Slamet Suryanto, mantan Ketua PWI Solo HS Soemaryono.Untuk rencana pemakaman Pak Harto pada Senin (28/1), di tempat pemakaman Giri Bangun, jenazah tidak singgah di Dalem Kalitan, jadi dari Bandara Adisumarmo langsung ke makam. "Kerabat Dalem Kalitan yang akan mengantar sampai ke Giri Bangun rencananya diberangkatkan pada pukul 06.00 WIB dari Kalitan," katanya. Suasana di Dalem Kalitan pada pukul 22.00 WIB malam ini terlihat banyak masyarakat yang terus berdatangan. Selain itu, juga berdatangan karangan bunga ucapkan belasungkawa dari para pejabat dan para kerabat keluarga Pak Harto.Dari ratusan karangan bunga yang berjejer di halaman Dalem Kalitan di antaranya, ucapan bela sungkawa datang dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono dan Ani SBY dan Wapres Yusuf Kalla dan Istri.Karangan bunga bela sungkawa datang dari beberapa Kepala Daerah di Jawa, Kapolri, Kapolda Jateng, dan Akbar Tanjung mantan Ketua DPR. (*)
Copyright © 2008 ANTARA
Amien Rais Ikut Shalatkan SoehartoJakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua MPR Amien Rais ikut melakukan ibadah shalat jenazah untuk almarhum mantan Presiden Soeharto ketika ia melayat ke rumah duka Jalan Cendana, Jakarta Pusat."Adalah kewajiban sesama muslim untuk melakukan shalat jenazah. Bahkan Buya Hamka yang pernah dipenjara Bung Karno juga shalat jenazah ketika Bung Karno meninggal," katanya kepada wartawan di Jakarta, Minggu malam.Amien menuturkan, saat itu Buya juga ditanya wartawan mengapa menshalatkan orang yang pernah memenjarakannya.Buya menjawab, pertanyaan tersebut sudah tidak relevan karena merupakan kewajiban orang Islam untuk melakukan shalat jenazah."Saya dulu juga pernah berseberangan dengan Pak Harto. Tapi itu sudah menjadi catatan pada masa lalu," katanya.Ia juga mengutarakan harapannya agar masyarakat berbesar jiwa untuk memaafkan mantan penguasa Orde Baru itu.Namun, Amien juga mengemukakan tidak akan memaksa dan menyerahkan kepada setiap warga apakah bersedia memaafkan atau tidak.Selain itu, ia juga berharap agar Soeharto mendapat perlakuan yang wajar dan tidak berlebihan.Amien Rais yang memakai peci hitam dan baju koko berwarna gelap itu meninggalkan Jalan Cendana pada sekitar pukul 23.30 WIB.(*)
Jakgung Belum Bersedia Komentar Soal Kelanjutan Hukum SoehartoNusa Dua (ANTARA News) - Jaksa Agung (Jakgung) Hendarman Supandji belum bersedia berkomentar soal kelanjutan gugatan perdata terhadap Soeharto.Usai rapat tim delegasi Indonesia untuk forum konferensi negara peserta Konvensi Internasional Antikorupsi (UNCAC) di Nusa Dua, Bali, Minggu, Hendarman mengatakan, saatnya belum tepat untuk membicarakan kasus hukum mantan Presiden tersebut."Minggu ini kita jangan ngomong soal itu dulu lah. Saya mengucapkan berduka cita, semoga keluarganya tabah," ujarnya.Hendarman mengakui konferensi UNCAC di Bali membicarakan soal pengembalian aset.Namun, kata dia, pembicaraan itu tidak spesifik soal pengembalian aset Soeharto.Dalam forum itu, lanjut Hendarman, juga akan dibahas soal Stolen Asset Recovery (Star) Initiative yang dikeluarkan oleh Bank Dunia."Mereka hanya memperkenalkan teknis pengembalian aset. Mereka juga akan memberi data ke kita, namun itu belum konkret," ujarnya.Pada Minggu malam, tim delegasi Indonesia menggelar rapat untuk mempersiapkan agenda Indonesia dalam forum UNCAC yang akan berlangsung pada 28 Januari hingga 2 Februari 2008 di Bali Convention Center, Nusa Dua.Selain Hendarman, rapat itu dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Taufik Effendy, serta Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar.Dalam konferensi yang diikuti oleh 140 negara penandatangan UNCAC itu, Indonesia akan mengedepankan masalah pengembalian aset. (*)
Copyright © 2008 ANTARA
Mengenang Soeharto Pada Sebuah Bukit yang Merana
Oleh Iskandar ZulkarnaenSamarinda (ANTARA News) - Tajuk pohon akasia yang berjajar di kiri kanan menyebabkan perjalanan dari Balikpapan ke Samarinda sejauh 120 Km tidak membosankan, karena berkat pepohonan itu Jalan Lintas Kalimantan di Kaltim di poros utara itu selalu dibayangi keteduhan.Ratu Beatrix dari Belanda termasuk tokoh yang pernah menyatakan kagum terhadap hasil pengelolaan konservasi atau reboisasi di Taman Hutan Raya Bukit Soeharto pada pertengahan 1990-an.Kala itu, Bukit Soeharto yang memiliki luas sekira 61.000 Ha termasuk beranda atau contoh keberhasilan Indonesia dalam melestarikan lingkungan. Salah satu Menteri Kehutanan pada era pemerintahan Soeharto, yakni Djamaludin Suryohadikusumo selalu membawa tamu negara yang ingin melihat pengelolaan hutan di Indonesia ke Bukit Soeharto. Melekatnya nama "Soeharto" di bukit dengan ekosistem hutan tropis dataran rendah itu menyebabkan kawasan itu termasuk "angker" bagi mereka yang berniat melakukan kegiatan yang bisa merusak hutan. Ketika itu, Soeharto sangat peduli terhadap lingkungan di kawasan itu, sehingga dia menginstruksikan agar departemen kehutanan melibatkan seluruh pemegang hak pengelolaan hutan (HPH) di Kaltim dalam pelestariannya.Di antara kawasan itu terdapat bumi perkemahan yang indah karena terdapat kolam dan pondok-pondok, serta terdapat zona kawasan hutan lindung serta hutan penelitian Universitas Mulawarman.Namun, bukit itu juga rawan terbakar karena di bawah lapisan tanahnya terdapat batubara. Kebakaran besar di sana, misalnya, terjadi pada musim kemarau 1982, 1985, 1993, dan 1998.Dari sisi pemberitaan, kebakaran di kawasan Bukit Soeharto akan menjadi berita besar yang juga akan diperhatikan dunia internasional karena keberadaannya yang dikedepankan sebagai contoh pengelolaan hutan di Indonesia.Penamaan yang sesuai dengan nama Presiden RI kedua itu tidak lepas dari sejarah bahwa Soeharto pernah melakukan perjalanan darat dari Balikpapan ke Samarinda melintasi bukit tersebut. Penguasa Orde Baru itu juga sangat memperhatikan pengelolaan lingkungan di kawasan itu. Perhatian Soeharto itu diimplementasikan dengan berbagai kebijakan, antara lain pada 1976 ketika Gubernur Kalimantan Timur mengeluarkan ketetapan bahwa hutan di jalur jalan Samarinda-Balikpapan sepanjang 36 km sebagai zona produksi dan zona pelestarian lingkungan.Pada 1982 keluar Surat Keputusan Menteri Pertanian nomor 818/Kpts/Um/11/1982 tentang Penetapan Hutan Lindung Bukit Soeharto seluas 27.000 hektar.Kebijakan lain dilanjutkan pada 1987 tentang Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor 245/Kpts-II/1987 tanggal 18 Agustus 1987; Perubahan status kawasan hutan lindung Bukit Soeharto seluas kurang lebih 23.800 hektar menjadi hutan wisata dan penunjukan perluasannya dengan kawasan hutan sekitarnya seluas kurang lebih 41.050 hektar sehingga luas Hutan Wisata Bukit Soeharto kurang lebih 64.850 hektar. Sedangkan pada 1991 dikeluarkan ketetapan bahwa kawasan Hutan Wisata Bukit Soeharto seluas 61.850 hektar sebagai kawasan hutan dengan fungsi sebagai Hutan Wisata melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor 270/Kpts-II/1991, 20 Mei 1991.Pada 2004 Perubahan fungsi Taman Wisata Alam Bukit Soeharto seluas 61.850 hektar menjadi Taman Hutan Raya melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor 419/Menhut-II/2004 tanggal 19 Oktober 2004.Namun, ketika Pemerintahan Orde Baru berakhir, kini kondisi Bukit Soeharto benar-benar merana bukan hanya karena telah dikapling-kapling, baik oleh pejabat maupun pendatang liar, juga oleh kebijakan pemerintah daerah yang cenderung mengabaikan pengelolaan lingkungan.Misalnya, Pemkab Kutai Kartanegara pernah merencanakan untuk membuka tambang batu bara besar-besaran di Bukit Soeharto, namun puluhan LSM lingkungan hidup di Kaltim bersatu menolak rencana itu.Anak PetaniPengamat lingkungan Kaltim Niel Makinuddin mengatakan, keberhasilan pemerintah sebelumnya dalam menjaga kelestarian lingkungan Bukit Soeharto tidak terlepas dari kepedulian sang penguasa Orde Baru."Semangat Soeharto terhadap lingkungan sangat tinggi. Kepeduliannya terhadap lingkungan tidak lepas dari latar belakang sebagai seorang anak desa dan petani sederhana," kata Niel Makinuddin di Samarinda, menanggapi keterkaitan Bukit Soeharto dengan penguasa orde baru yang meninggal pada Minggu (27/1) siang.Mantan Direktur Ekskutif Walhi Kaltim itu mencontohkan bahwa selama pemerintahan Orde Baru, kerusakan kawasan hutan di Indonesia masih bisa terkendali karena diterapkan pola tebang pilih tanam, namun setelah Pemerintahan Presiden Soeharto tumbang dan memasuki era reformasi terjadi kerusakan luar biasa.Khusus di Kaltim kerusakan hutan diperkirakan mencapai 500 Ha per tahun sedangkan secara nasional lebih dari dua juta hektare per tahun.Ia mengatakan, selain para pemegang HPH dibebankan untuk membayar dana reboisasi, penerapan konsep tebang pilih benar-benar diawasi dengan ketat. Tapi, setelah reformasi bergulir, pola itu tidak dilaksanakan.Niel yang merupakan salah satu peneliti Proyek Pesisir, upaya pelestarian kawasan pantai Kaltim, itu mengatakan, di satu sisi ada kelemahan dalam pengelolaan hutan pada era Orde Baru, yakni nuansa KKN begitu kental karena HPH hanya dikuasai oleh segelintir konglomerat.Namun, katanya, dari sisi pengelolaan kehutanan, pada masa itu, cukup bagus sehingga banyak perusahaan perhutanan kala itu mendapat penghargaan lingkungan berupa "eko label"."Bandingkan dengan kondisi sekarang, laju kerusakan hutan sangat luar biasa, apalagi pengawasan juga kurang," katanya.Kondisi Bukit Soeharto saat ini terlihat merana. Kerusakan di bukit itu terus meluas, yaitu ditandai dengan terus bertambahnya kawasan perladangan serta meningkatnya jumlah pemukiman, termasuk warung-warung liar di sisi kiri-kanan jalan Samarinda-Balikpapan yang membelah kawasan konservasi itu.Pada era Orde Baru, warga yang bermukim di kawasan itu hanya sekira 2.000 orang. Namun, jumlah warga yang mengkapling serta tinggal di kawasan itu kini diduga mencapai 6.000 orang.Pondok dan kolam di kawasan bumi perkemahan juga kini tampak tidak terawat sehingga diselimuti tanaman dan semak.Pemkab Kutai Kartanegara mengeluarkan izin konsesi batu bara yang diperkirakan sudah masuk dalam kawasan konservasi itu. Beberapa bagian di kawasan itu kini terdapat jalan perusahaan untuk mengangkut batu bara.Padahal, menurut catatan pemerhati lingkungan, kawasan itu cukup penting karena menjadi tempat sebaran beberapa jenis flora antara lain Meranti (Shorea spp.), Keruing (Dipterocarpus sp.), Mahang (Hypoleuca), Mengkungan (Gigantea), Hora (Ficus sp.), Medang (Lauraceae), Kapur (Dryobalanops spp.), Kayu tahan (Anisoptera costata), Nyatoh (Palaquium spp.), Keranji (Dialium spp.) dan Perupuk (Laphopetalum solenospermum).Taman Hutan Raya Bukit Soeharto juga menjadi habitat beberapa jenis satwa langka, antara lain Orangutan (Pongo pygmaeus), Beruang madu (Helarctos malayanus), Macan Dahan (Neofelis nebulosa), Landak (Hystrix brachyura) dan Rusa sambar.Kerusakan hutan di bukit telah pula mengancam keberadaan berbagai jenis satwa langka itu. (*)
Copyright © 2008 ANTARA
Penas `98 Tolak Kibarkan Bendera BerkabungPalu (ANTARA News) - Aktivis 1998 yang bergabung dalam Perhimpunan Nasional Aktivis (Penas) `98 menolak mengibarkan bendera setengah tiang atas meninggalnya mantan presiden Soeharto.Koordinator Wilayah Penas `98 Sulawesi Tengah Andi Mizwar di Palu, Minggu malam, mengatakan, kasus kejahatan pelanggaran HAM dan korupsi yang belum terungkap menjadi dasar bagi aktivis Penas menolak kibarkan bendera tanda berkabung."Tuntutan kami adili Soeharto atas kejahatan kemanusiaan dan korupsi. Ini yang belum terungkap, makanya kami menolak kibarkan bendera," katanya.Mizwar berharap dan menghimbau media massa memberitakan secara proporsional mengenai Soeharto terkait dengan kematiannya. Pemberitaan sisi baik mantan presiden RI kedua secara berlebihan seakan melupakan kesalahan yang pernah diperbuat selama 32 tahun berkuasa."Kami berharap media tidak membuat rakyat melupakan kesalahan Soeharto," ujarnya.Manager Kampanye Perhimpunan Bantuan Hukum Rakyat (PBHR) Sulteng ini juga mendesak pemerintah tetap mengusut secara perdata kasus kejahatan korupsi Soeharto beserta kroninya."Pemerintah mesti menyita harta Soeharto untuk dialihkan mensejahterakan masyarakat miskin yang saat ini mencapai puluhan juta orang," ujarnya. (*)
Copyright © 2008 ANTARA
Pelayat HM Soeharto di Giribangun Dibatasi 2.000 OrangKaranganyar (ANTARA News) - Jumlah pelayat yang akan mengantarkan jenazah mantan Presiden Soeharto ke tempat peristirahatan terakhir di Makam Astana Giribangun, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1), akan dibatasi hanya 2.000 orang."Kita akan membatasi jumlah pelayat hanya 2.000 orang mengingat tempat kompleks pemakaman Giribangun yang letaknya di atas bukit itu tidak luas," kata Bupati Karanganyar, Rina Iriani, di Karanganyar, Minggu.Sebenarnya banyak pelayat yang akan mengantarkan jenazah mantan penguasa Orde Baru yang wafat pada hari Minggu (27/1) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta pukul 13.10 WIB ke tempat peristirahatannya terakhir di kompleks pemakaman Astana Giribangun Karanganyar. Namun melihat kondisi dan situasi yang ada, katanya, terpaksa dilakukan pembatasan jumlah pelayat yang akan mengantarkan jenazah Pak Harto. "Kita sudah berkomitmen membatasi jumlah pelayat," katanya. Selain pelayat dari Jakarta, katanya, saat ini ada pelayat dari negara asing, yakni Malaysia dan Singapura yang sudah konfirmasi akan melayat Pak Harto yang direncanakan akan dimakamkan di Astana Giribangun pada hari Senin (28/1) pada pukul 11.00 WIB.Wali Kota Surakarta Joko Widodo mengatakan, jenazah mantan Presiden Soeharto setelah sampai di Bandara Adisumarmo Solo dipastikan tidak akan diistirahatkan di Dalem Kalitan Surakarta. Namun langsung akan dibawa ke kompleks Astana Giribangun.Usai diterbangkan dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, katanya, jenazah mantan Presiden Soeharto yang dijadwalkan tiba di Bandara Adisumarmo Solo pukul 08.00 WIB akan langsung dibawa ke kompleks Pemakaman Astana Giribangun.Ia menjelaskan, keluarga mantan Presiden Soeharto menghendaki jenazah Pak Harto harus sudah dimakamkan di kompleks Astana Giribangun pada hari Senin (28/1) sebelum pukul 11.00 WIB. Jenazah Pak Harto akan tiba di Bandara Adisumarmo, Senin pukul 08.00 WIB, kemudian dibawa ke Astana Giribangun melalui jalur darat untuk dimakamkan, dengan inspektur upacara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kata Kabid Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Badan Informasi, Komunikasi, dan Kehumasan Pemprov Jateng Agus Utomo.Seusai mengikuti rapat koordinasi pemakaman Pak Harto, Agus mengatakan, sebelum diterbangkan ke Adisumarmo Solo, Ketua DPR Agung Laksono menjadi inspektur upacara pelepasan jenazah di rumah duka Jalan Cendana Jakarta.(*)
Copyright © 2008 ANTARA
HM Soeharto Pernah Selamatkan Ribuan Nyawa Rakyat TimtimKupang (ANTARA News) - Mantan Presiden Soeharto dinilai sangat berjasa bagi rakyat Timor Timur (Timtim), karena pernah menyelamatkan puluhan ribu nyawa rakyat Timor Timur ketika terjadi perang saudara di wilayah itu."Pada perang saudara di Timor Timur, Soeharto mengirim bala bantuan tentara, dan para prajurit itu telah berperan dalam menyelamatkan nyawa rakyat kecil di Timor Timur. Jasa almarhum dalam integrasi Timor Timur sangat besar," kata Juru Bicara Komunitas Timor Timur, Mario Vieira, di Kupang, Minggu."Sebagai warga Timor Timur, kami merasa sangat kehilangan karena almarhum Soeharto memiliki peran yang sangat besar dalam menyelamatkan nyawa ribuan rakyat Timor Timur dalam perang saudara. Almarhumlah yang memutuskan untuk mengirim bala tentara untuk menyelamatkan rakyat," katanya.Karena itu, katanya, Komunitas Timtim yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT), menyampaikan selamat jalan kepada mantan Presiden RI HM Soeharto yang dikenal sebagai bapak integrasi Timor Timur."Selamat jalan bapak integrasi Timor Timur, jasa baikmu bagi rakyat Timor Timur tidak akan terlupakan," katanya.Mario menambahkan, HM Soeharto adalah seorang pemimpin ksatria yang telah menjadikan Indonesia sebagai negara yang disegani di dunia, selain sebagai bapa pembangunan yang telah membawa perubahan dalam berbagai dimensi pembangunan.(*)
Copyright © 2008 ANTARA
Fukuda Puji Soeharto Pembangun Persahabatan RI-JepangTokyo (ANTARA News) - PM Jepang Yasuo Fukuda, di Tokyo, Minggu, menyampaikan belasungkawa atas nama pemerintah dan rakyat Jepang, menyusul wafatnya mantan presiden Soeharto akibat sakit pada usia 86 tahun di Jakarta, Minggu (27/1).PM Fukuda dalam kesempatan itu memuji Soeharto sebagai sahabat Jepang, karena presiden kedua RI itu merupakan presiden yang mengupayakan pembangunan persahabatan Jepang-Indonesia secara permanen, demikian Kyodo.Fukuda langsung menyampaikan ucapan belasungkawa begitu mengetahui Soeharto wafat pada Minggu siang, tidak lama setelah ia kembali dari Davos, Swiss, mengikuti forum ekonomi dunia.Ia lantas memerintahkan stafnya untuk segera mengirimkan ucapan belasungkawa ke Jakarta, guna menjadi kepala pemeirntahan yang merespon dengan cepat atas meninggalnya mantan presiden dari negara yang menjadi salah satu sahabat utama Jepang.Meninggalnya Soeharto juga terjadi saat Indonesia dan Jepang sedang giat-giatnya memperingati 50 tahun hubungan bilateral kedua negara yang dibangun pertama kalinya pada 1958.Fukuda juga menyampaikan rasa duka cita yang mendalam rakyat Jepang kepada rakyat Indonesia, mengingat hubungan yang erat kedua negara dan bangsa itu di masa Orde Baru.Jepang memang merupakan negara yang pertama kali dikunjungi Soeharto saat mantan Pangkostrad itu baru saja dilantik sebagai Presiden kedua, menggantikan Soekarno.Soeharto kemudian membangun Orde Baru, orde yang mengkoreksi total rezim sebelumnya, terlebih dengan kodisi ekonomi yang sedang morat marit saat itu.Soeharto lantas memilih Jepang dan segera bertolak ke Negeri Sakura itu, hal menjadikannya sebagai kunjungan luar negerinya yang pertama kali. Soeharto lantas meminta Jepang membantu pemerintahannya membenahi perekonomian nasional. Sejak itulah Soeharto menjadikan Jepang sebagai sahabat utama dalam membangun perekonomiam Indonesia hingga sekarang.Jenderal Besar itu meninggal dunia di Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) pada hari Minggu (27/1) pukul 13.10 waktu setempat, akibat sakit semakin melemahnya organ tubuh yang dideritanya.Soeharto memerintah Indonesia selama 32 tahun dan kemudian mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 sebagai presiden, menyusul gelombang reformasi yang melanda Indonesia dan menuntutnya lengser dari kekuasaan.(*)
Copyright © 2008 ANTARA

HM Soeharto dan Koperasi

Kesehatan mantan presiden Indonesia Suharto mengalami sedikit perbaikan hari Sabtu, 12 Januari 2007 setelah mengalami gagal organ, namun malam hari kondisi mantan penguasa Orde Baru ini kembali memburuk, sempat dikabarkan Soeharto telah meninggal dunia setelah mengalami kritis.Perlu kita untuk mengenang dan memanjatkan doa untuk keselamatan beliau ini, Soeharto termasuk orang yang peduli terhadap koperasi, dengan gagasannya mendirikan Ikopin sebagai lembaga pendidikan untuk melahirkan SDM koperasi Indonesia.Soeharto pernah diberi gelar sebagai Bapak Penggerak Koperasi Indonesia, berdasarkan keputusan Musyawarah Dekopin tanggal 11 Juli 1997, Keputusan tersebut ditandatangani Ketua Umum Dekopin Srimulyono Herlambang serta empat orang ketua, yakni Prof Mawardi Yunus, Soetjipto SH, Bachrul Ulum dan HM Rafi'i serta Agus Sudono (Sekjen) danNoorbasha Djunaid (bendahara). Pertimbangan dari keputusan musyawarah Dekopin tersebut antara lainadalah, "bahwa Bapak Presiden Soeharto selaku pribadi dan anggota ABRIserta sebagai Komandan Resimen hingga menjabat sebagai pimpinan AngkatanDarat, dalam karier beliau tersebut telah m erintis dan menggerakkankoperasi di lingkungan jajarannya."Selain itu, dipertimbangkan pula, Bapak Soeharto sebagai Kepala Negara danPemimpin Bangsa Indonesia, senantiasa memberikan perhatian yang sangatbesar terhadap pembangunan perkoperasian, melalui berbagai kebijaksanaan,arahan, wejangan, kunjungan dan dialog, yang telah membuktikankesungguhan tekadnya yang secara nyata selalu mendorong dan menggerakkankoperasi dalam mencapai kemajuan-kemajuan yang amat berarti bagiperkembangan pereko-nomian nasional.

Indonesia Berkabung

Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Kepala Negara mengintruksikan kepada seluruh kantor instansi pemerintah, kantor perwakilan RI di luar negeri dan seluruh masyarakat luas agar mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang selama 7 hari, terhitung sejak tanggal 27 Januari hingga 2 Pebruari 2008. Hal ini dikatakan Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, didampingi Jubir Presiden, Andi Mallarangeng, dalam keterangan persnya di kantor Setneg, Minggu (27/1) sore. Selama pengibaran bendera Merah Putih tersebut, lanjut Hatta, dinyatakan sebagai hari berkabung nasional. Selain itu, berdasarkan Undang2 No 7 tahun 1978, maka upacara pemakaman diselenggarakan oleh Negara. "Jenazah allmarhum Soeharto direncanakan dimakamkam di pemakaman keluarga Astana Giri Bangun, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, hari Senin (28/1), dan Presiden SBY bertindak selaku Inspektur Upacara. Sedang saat jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka di Jl. Cendana, Ketua DPR Bapak Agung Laksono bertindak sebagai Inspektur Upacara," kata Hatta Rajasa. (win)
Presiden Batalkan Kunjungannya ke Bali

Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari Minggu (27/1) siang membatalkan rencana kunjungannya ke Bali, karena wafatnya mantan Presiden Soeharto di Rumah Sakit Pusat Pertamina pukul 13.10 WIB. Presiden SBY sebenarnya pukul 14.00 dijadwalkan bertolak ke Bali dari Lanud Halim Perdana Kusuma, untuk menghadiri sekaligus membuka Konferensi Internasional Menentang Korupsi, atau Konferensi ke II Negara-Negara Pihak Konvensi PBB Menentang Korupsi. Presiden telah mengutus Menko Polhukam Widodo A.S untuk menggantikannya.Menurut Jubir Kepresidenan, Andi Mallarangeng, Presiden SBY dijadwalkan akan melayat ke rumah duka di jl.Cendana Jakarta Minggu sore ini, dan hari Senin (28/1) akan menjadi Inspektur Upacara pada upacara pemakaman mantan Presiden Soeharto di pemakaman keluarga Astana Giri Bangun Solo, Jawa Tengah.Seskab Sudi Silalahi menyatakan bahwa masa berkabung selama 7 hari. Bendera di halaman Istana Negara pun tampak sudah diturunkan menjadi setengah tiang sebagai tanda berkabung. (nnf)
Presiden SBY Sampaikan Bela Sungkawa

Jakarta : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas nama negara, rakyat, pemerintah dan selaku pribadi, menyampaikan bela sungkawa atas wafatnya mantan Presiden Soeharto. Didampingi Wapres Jusuf Kalla dan beberapa menteri, kepada wartawan di Kantor Kepresidenan hari Minggu (27/1) siang SBY mengatakan, "Hari ini kita semua berduka dengan wafatnya Bapak Haji Muhammad Soeharto, Presiden Republik Indonesia kedua, karena sakit. Atas nama negara, rakyat, pemerintah dan selaku pribadi, saya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Bapak Haji Muhammad Soeharto," kata Presiden."Dan saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mendoakan almarhum agar diterima di sisi Tuhan yang Maha Kuasa, Allah SWT, sesuai dengan pengabdian, jasa dan amal baktinya, baik kepada masyarakat, bangsa dan negara dan dalam kehidupan umat manusia," lanjut SBY. "Kita juga mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan tetap tabah dan tawakal menghadapi cobaan yang maha besar ini, dan terus melihat ke depan untuk menyongsong hari esok yang baik. Saya juga mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada salah satu putera terbaik bangsa, pemimpin bangsa yang amat besar jasanya, pengabdiannya, kepada bangsa dan negara tercinta," tambah Presiden."Dan dalam kesempatan yang baik ini saya mengajak Saudara-saudara sekalian di sini yang beragama Islam untuk membacakan surat Al-Fatihah." kata Presiden sambil memimpin pembacaan surat al-Fatihah. Soeharto, mantan Presiden RI, wafat hari Minggu 27 Januari 2008 pukul 13.10 WIB di Rumah Sakit Pusat Pertamina dalam usia 87 tahun karena kegagalan multi organ, setelah dirawat selama 24 hari sejak 4 Januari 2008. (nnf)

Presiden SBY melayat ke Cendana

Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yuhdoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, beserta Wakil Presiden M.Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Kalla, dan hampir seluruh Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, hari Minggu (27/1) sore melayat ke rumah duka almarhum Mohamad Soeharto, mantan Presiden RI, di Jl. Cendana No.8 Menteng Jakarta Pusat.Saat tiba di rumah duka, Presiden SBY dan Wapres JK disambut keluarga, selanjutnya menuju ruang tengah dimana jenazah almarhum disemayamkan. Di hadapan jenazah, Presiden SBY beserta rombongan memanjatkan doa, kemudian beramah tamah dengan putra - putri mantan presiden kedua itu. Setelah 20 menit berada di rumah duka, Presiden beseta rombongan kemudian kembali ke istana. Sebelumnya, Presiden SBY melalui Mensesneg Hatta Rajasa mengumumkan bahwa berdasarkan Undang2 No 7 tahun 1978, maka upacara pemakaman diselenggarakan oleh negara. "Jenazah allmarhum Soeharto direncanakan dimakamkam di pemakaman keluarga Astana Giri Bangun, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, hari Senin (28/1), dan Presiden SBY bertindak selaku Inspektur Upacara. Sedang saat jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka di Jl. Cendana, Ketua DPR Bapak Agung Laksono bertindak sebagai Inspektur Upacara," kata Hatta Rajasa. (win)
Sumber : www.presidensby.info

Mengenang HM Soeharto

Awal tahun 2008 mantan orang nomor satu masuk rumah sakit, dan berita tentang pak harto pun memenuhi berita indonesia, baik media cetak,televisi, internet dan lain-lain, ada yang ingin melanjutkan tuntutan untuk adili Soeharto dan ada yang merasa kasihan dan jangan di hukum, semua bercampur jadi satu, namum bagaimana pun Pak Harto, panggilan akrab beliau yang terkenal dengan "Smile of General" merupakan bagian dari sejarah bangsa Indonesia.Nama Soerharto masuka dalam "deathlist" untuk tahun ini, denga kondisi Beliau yang seperti saat ini " berita terakhir beliau dalam keadaan kritis" apa benar tahun ini, tahun terakhir Manta orang namor satu di Indonesia...???sekilas tentang Soeharto[url]dikutip dari http://kepustakaan-presiden.pnri.go....esiden=suhartoSoeharto adalah Presiden kedua Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921. Bapaknya bernama Kertosudiro seorang petani yang juga sebagai pembantu lurah dalam pengairan sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah.Soeharto masuk sekolah tatkala berusia delapan tahun, tetapi sering pindah. Semula disekolahkan di Sekolah Desa (SD) Puluhan, Godean. Lalu pindah ke SD Pedes, lantaran ibunya dan suaminya, Pak Pramono pindah rumah, ke Kemusuk Kidul. Namun, Pak Kertosudiro lantas memindahkannya ke Wuryantoro. Soeharto dititipkan di rumah adik perempuannya yang menikah dengan Prawirowihardjo, seorang mantri tani.Sampai akhirnya terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941. Beliau resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945. Pada tahun 1947, Soeharto menikah dengan Siti Hartinah seorang anak pegawai Mangkunegaran.Perkawinan Letkol Soeharto dan Siti Hartinah dilangsungkan tanggal 26 Desember 1947 di Solo. Waktu itu usia Soeharto 26 tahun dan Hartinah 24 tahun. Mereka dikaruniai enam putra dan putri; Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih.Jenderal Besar H.M. Soeharto telah menapaki perjalanan panjang di dalam karir militer dan politiknya. Di kemiliteran, Pak Harto memulainya dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel.Pada tahun 1949, dia berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda saat itu. Beliau juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman. Selain itu juga pernah menjadi Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat).Tanggal 1 Oktober 1965, meletus G-30-S/PKI. Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno. Bulan Maret 1966, Jenderal Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno. Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.Karena situasi politik yang memburuk setelah meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS, Maret 1967, menunjuk Pak Harto sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku Presiden RI Kedua, Maret 1968. Pak Harto memerintah lebih dari tiga dasa warsa lewat enam kali Pemilu, sampai ia mengundurkan diri, 21 Mei 1998. (Dari Berbagai Sumber)mari kita doakan semoga beliau sehat kembali, dan kalau memang usia beliau sampai di sini, mari kita maaf kan kesalahannya,.....sifat memaafkan merupakan sifat yang mulia....karena beliau juga berjasa terhadap perjalanan bangsa ini...
Sumber : http://www.detikforum.com

Dialog Imajianir Tentang Pak harto

PAGI itu, 9 Juni 1999. Aku bertanya kepada Pak Harto, ''Seandainya Bapak masih Presiden, apakah saya akan diangkat jadi menteri?'' Pak Harto tersenyum kebapakan, memandang dengan mata berbinar dan menjawab lugas, ''Ya!'' Katanya sambil mengangguk.Itulah salah satu kenanganku mengiringi kepergian Pak Harto, Minggu siang, 27 Januari 2008, pukul 13.10. Kesan kuat terpancar bahwa tokoh nomor satu Orde Baru itu pada dasarnya adalah sosok yang polos. Mudah percaya pada orang lain. Baru bertemu sekali saja, mungkin merasa cocok sehingga bisa berbicara apa saja, sudah menaruh percaya. Bahkan berani menjamin aku akan diangkat jadi menteri seandainya beliau masih presiden.Apakah sikap seperti itu adalah karakter alamiah Pak Harto ataukah kepasrahan setelah sepuh dan tidak menjabat lagi? Entahlah. Sebab cerita yang beredar di ranah publik, selama ini, terutama di kalangan orang yang antibeliau adalah sebaliknya. Mereka melihatnya sebagai sosok yang tidak mudah percaya pada seseorang.Aku cenderung tidak setuju dengan argumen itu. Rasanya lebih tepat jika dikatakan karena pengalaman yang luas dan dalam, Pak Harto bisa meraba karakter lawan bicaranya. Oleh sebab itu, kesannya menjadi mudah percaya pada seseorang.Tapi kemampuan untuk meraba hati terdalam lawan bicara itu menurun seiring dengan umur yang semakin meninggi. Hal ini, salah satunya, juga disebabkan oleh semakin terbatasnya serapan informasi yang didapat.Selain itu juga karena tidak adanya partner diskusi karena teman-teman seangkatan yang dipercayainya sudah meninggal. Terbukti ketika tekanan reformasi menguat, Pak Harto ditinggalkan oleh orang-orang yang sebelumnya berkerumun di sekitarnya. Ini menandakan dia sudah tidak jeli lagi meraba hati para pembantunya. Oleh sebab itu, secara pribadi saya hormat pada almarhum SjaĆ­adilah Mursjid (mantan Menteri Sekretaris Negara), dan Anton Tabah (mantan sekretaris pribadi Pak Harto). Mereka adalah bagian dari sedikit orang yang dengan tulus masih mau menjadi ''teman'' Pak Harto.Pak Harto lalu bergurau, bahwa saya telat lahir. Karena baru bertemu dia setelah tidak berkuasa. Jika tidak, jabatan menteri sudah di tangan dari dulu. Pertemuan itu pun untuk wawancara demi kepentingan penyusunan disertasi doktoral saya di bidang politik militer. Sebagai salah satu sesepuh TNI, Pak Harto tentu bisa memprediksi masa depan militer.Tidak MudahKetika aku mengatakan, tentara sudah melempar dadu politiknya sebagai akibat tekanan reformasi dan bertanya mengenai kemungkinan militer masuk barak, Pak Harto justru bertanya, ''Apa agenda reformasi kalian?''. Jujur, mulutku tercekat. Tidak bisa menjawab pertanyaan itu.Kukatakan apa adanya pada Pak Harto. Agenda reformasi ketika itu adalah menjatuhkan Pak Harto. Titik. Dia menggeleng pelan, lalu berkata, ''Itulah bahayanya jika segala sesuatu tidak dipersiapkan dengan matang.''Reformasi itu baik, tapi mengatur negara itu tidak mudah, maka segala sesuatu harus dipersiapkan. Jika madu kecampuran racun, ambil madunya. Jika emas kecampuran kotoran, ambilah emasnya. Jadi semuanya tidak dibuang begitu saja.Selanjutnya dia menjelaskan, hampir mustahil tentara itu masuk barak secara total. Latar sejarah, kondisi geografis dan kemajemukan masyarakat Indonesia secara alamiah menuntut mereka untuk terlibat politik. Artinya, reposisi dan reaktualisasi peran militer tidak harus berarti tentara itu nirpolitik. Hanya kadar keterlibatannya saja yang berbeda.Sampai kapan pun, tentara bukan hanya akan terlibat dalam urusan perang, tetapi juga nonperang. Kehadiran di medan nonperang ini, meskipun murni kegiatan sosial-kemanusiaan, dapat berubah menjadi aktivistas politik jika politisi sipil menarik-narik mereka masuk ke ranah politik praktis. Terlebih-lebih jika politisi itu ambisi pribadinya lebih besar dari cita-citanya.Bagi para politisi seperti itu, struktur organisasi militer yang membelah dari pusat sampai ke daerah, yang fungsi utamanya adalah untuk menjaga pertahanan dan keamanan negara, oleh mereka dipandang sebagai sebuah sumber daya politik. Tidak mengherankan jika dalam perjalanan sejarah bangsa, banyak politisi sipil mencoba bersandar pada bahu militer agar bisa mengkapitalisasi sumber daya politik tersebut.Penjelasan Pak Harto itu sejalan dengan pandangan para analis militer pada umumnya. Bagi mereka, memang politisi sipil yang seringkali menjadi pemicu masuknya kembali militer ke ranah politik.Sampai di sini aku sadar, tulisan ini menjadi terasa kering jika mengupas dialog-dialog yag serius dengan Pak Harto. Sisi kemanusiaan yang selektif, tampaknya justru lebih menarik untuk diceritakan.Seperti sudah diketahui publik, Pak Harto itu adalah orang cerdas. Daya ingatnya luar biasa. Masih hafal produksi beras tiap tahun, pertumbuhan ekonomi, tingkat keberhasilan keluarga berencana, dan lain-lain. Ketika aku bertanya siapa mantan menteri yang paham dengan cara pikir Pak Harto dan baik untuk aku ajak ''diskusi'' mengenai masalah-masalah ekonomi, Pak Harto menjawab, ''Pak Marlin'' (maksudnya JB Sumarlin).Jawaban itu membuat aku sedikit terkejut. Karena seperti teman-teman lain, selama ini aku dibelenggu oleh pemahaman tunggal bahwa dewa pembangunan ekonomi kita adalah Widjojo Nitisastro. Setidaknya akhirnya aku tahu, peran semua menteri, termasuk JB Sumarlin, ternyata ikut menentukan arah Republik. Tidak ada pemain tunggal di sini.Aku lalu bercerita pada Pak Harto tentang cita-citaku sewaktu kecil, yaitu ingin setiap hari bisa makan telur satu biji. Aku enam bersaudara, karena keterbatasan ekonomi, Emak hanya bisa menggoreng telur sebiji seminggu. Jadi digoreng tipis dan dipotong-potong enam. Bapak dan Emak mengalah tidak mendapatkan potongan telur itu.Pak Harto tertawa renyah mendengar ceritaku itu. Tapi aku menangkap matanya memancarkan keprihatinan mendengar kisah tersebut. Tiba-tiba perasaan bersalah bergelayut karena menceritakan hal bodoh itu. Agar membuatnya segera gembira, aku cepat menyambar dengan kalimat, ''Tapi saya sekarang sudah bosan makan telur dan ayam.''Beliau tersenyum. Lalu berkata, ''Iya. Sekarang kamu sudah punya handphone, sekolah di luar negeri, calon doktor. Jangan-jangan malah sudah bosan makan steak!,'' katanya sambil tertawa.Dengan muka serius Pak Harto menceritakan bahwa untuk bisa membuat semua orang bisa makan telur, bosan makan ayam, mengenyam pendidikan dan kesehatan, dibutuhkan perjuangan yang berat dalam tempo panjang. Tidak mudah mencapai semua itu. Kecurigaan, kritik, caci maki, menjadi makanan tiap hari. Ini belum kalau tekanan internasional ikut diperhitungkan. Lembaga-lembaga internasional itu seringkali ingin mendikte kebijakan pembangunan nasional.Pak Harto lalu menyampaikan bahwa dalam hidup itu, perbuatan baik dan buruk akan mengikuti sampai ajal. Jika niatnya baik, seorang pemimpin harus berani mengambil keputusan. Mungkin ada akibat kurang baik di sini karena keputusan itu. Tetapi mayoritas rakyat mendapatkan manfaat dari kebijakan tersebut.Tentu masih banyak persoalan yang kami diskusikan termasuk keprihatinan pada jalannya reformasi yang tanpa agenda. Tapi dari sedikit hal yang sudah aku tulis itu, seandainya saat ini aku Presiden, aku akan segera mengambil keputusan mengenai kasus hukum Pak Harto.Aku hanya akan mendengar suara mayoritas rakyat untuk mengambil langkah politik itu. Jika mayoritas rakyat menghendaki Pak Harto dimaafkan, maka atas nama bangsa dan negara, sikap itu yang akan saya ambil.Aku tahu, apapun keputusan mengenai Pak Harto, di dalamnya menganga kontroversi. Ada yang suka, ada yang tidak! Tapi seorang pemimpin, ibarat seorang dirijen, harus berani membelakangi orang-orang yang ingin dipuaskan. Tanpa itu, konser tidak akan berjalan sempurna. Dengan istilah lain, persoalan jangan digantung seperti sekarang.Minggu kemarin, 27 Januari 2008, aku menenggelamkan diri untuk merenungi kata-kata Pak Harto bahwa musuh kita itu sejatinya bukan Pak Harto atau yang lain. Musuh kita itu sebenarnya adalah Amerika Serikat, China, India dan lain-lain.Kita akan ''bertarung'' dengan mereka di masa depan. Kalau kita tidak membangun sumber daya manusia yang tangguh, kita akan digulung mereka. Anda mau mengalami itu? Saya tidak!(77)-
Penulis adalah Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate